Bulan puasa akan semakin bermakna, jika bisa melewatinya bersama keluarga. Seorang istri sejati, akan semakin terlihat cantik nan menarik
sang suami ketika menjelang berbuka puasa. Karena mampu menghadirkan
beragam menu masakan yang nikmat nan lezat. Seorang istri tidak hanya
piawai menerima sedekah di atas ranjang di malam Ramadhan. Sang istri
semakin lengkap sebagai wanita sejati, sebab mampu meracik beragam
masakan untuk berbuka dan sahur bersama. Seorang istri seolah-olah
berubah menjadi wanita perkasa yang tiada tandingannya. Bagaimana
tidak…!ditenggah malam bangun. Sebelum menyiapkan makan sahur untuk
suami dan anak-anaknya, terlebih dahulu menyempatkan diri menyapa Tuhan
melalui sholat tahajud, kemudian dilanjutkan berdoa untuk anak-anaknya.
Belum lagi, ketika sang suami malas-malasan, jari-jemarinya yang
lembut membelai suami dan anak-anaknya mengajak bagun untuk sahur
bersama. Bisikan-bisikan cinta dan sayang selalu terngiang di telinga…!Sayank….!Ayo bangun, kita sahur bersama…kalimat
itu keluar dengan lembut berulang-ulang, sebagai bentuk perhatian
terhadap sang suami. Si kecil, kadang enggan bangun karena kelelahan
seharian bermain bersama teman-teman. Tangan lembut sang Ibu membelai
dan menggendongnya, sambil merayu si kecil agar mau ikut sahur
bersama…!begitulah seorang ibu ketika berjuang untuk membuktikan cinta
dan kasih sayangnya terhadap suami dan putra-putrinya. Adakah,
perjuangan yang lebih besar dari seorang Ibu….!?
Sungguh indah dunia ini, jika memiliki seorang istri seperti ini. Tidak berlebihan jika, wanita itu disebut dengan ‘’wanita sholihah di dunia modern’’.
Momen berbuka puasa dan sahur bersama mampu menjadikan keluarga semakin
indah nan mesra. Ketika Nabi Saw menyampaikan dalam sebuah pesan:’’ Ramadhan itu sahru ummati (bulan untuk umatku)’’,
rasanya sangat tepat. Sebab, Nabi Saw seolah-olah ingin menjadikan
bulan puasa itu sebagai waktu paling tepat untuk menjadikan keluarga
semakin erat dan kuat. Tidak sedikit dari pasangan suami istri, secara
khusus menjadikan bulan puasa, khususnya waktu berbuka dan sahur.
Pernyataan Nabi itu semakin terlihat nyata, buktinya, setiap bulan
suci ini, umatnya berbondong-bondong memenuhi masjid untuk mengikuti
sholat tarawih berjamaah. Seorang ayah didampingi istri dan
putra-putrinya berangkat ke masjid bersama, setiap malam. Dan, menjelang
subuh, semua anggota keluarga serentak berangkat ke masjid untuk
melaksanakan sholat subuh berjamaah, yang kemudian dilanjutkan dengan
ceramah subuh. Kondisi seperti berlangsung setiap hari, dan wajar jika
kebersamaan dalam berbuka, sahur, tarawih dan sholat subuh membuat cinta
dan kasih sayang suami istri semakin indah nan menyenangkan.
Fenomena itu sudah menjadi pemadangan sehari-hari dibelahan
nusantara, baik di kota maupun di desa. Oleh karena itu, bulan suci ini
diharapkan mampu memberikan perubahan positif terhadap keluarga
masing-masing. Jika puasanya benar, sesusai dengan ajaran Nabi Saw,
serta tidak ternoda dengan beragam maksiat dan kotoran, insaAllah akan
melahirkan keluarga-keluarga yang sakinah, mawaddan dan penuh cinta.
Kalau sudah demikian, bayi yang akan terlahir dari rahim seorang ibu,
akan menjadi generasi unggulan dan berkualitas. Sejak, saat ini, marilah
kita pergunakan Ramadhan untuk membangun keluarga yang bermartabat dan
berkualitas.
Writing in this Blog:
Advertisement
